Thursday, September 22, 2016

Trik & Sharing Bagaimana Agar Rumah Tempat Tinggal Selamat Saat Terjadinya Bencana Kebakaran


Assalamualaikum wr.wb.
artikel kali ini adalah menceritakan pengalaman bagaimana caranya kita dapat menghindari, mengurangi bahkan mudah-mudahan rumah tempat tinggal kita dapat selamat dari amukan si jago merah.
mungkin dengan artikel blog ini akan banyak tanggapan. tetapi ini adalah berdasarkan pengalaman.

kebakaran pemukimanan masyarakat yang sering terjadi hampir 99 % terjadi karena kelalaian dan sisanya adalah dari faktor alam, seperti konsleting Listrik, Kompor dan dari aktivitas sosial sedangkan karena alam seperti letusan gunung, mineral terbakar maupun fenomena alam.
padatnya penduduk menjadikan kemungkinan terjadinya kebakaran semakin besar. dan sempitnya tata ruang yang menjadi alasan kenapa api sangat luas menyebar. saat terjadi Kebakaran hal pertama yang mungkin kita pikirkan adalah menyelamatkan Nyawa diri kita sendiri dan keluarga kemudian baru menyelamatkan harta benda berharga yang mudah di pindahkan. hal tersebut sudah menjadi naluri terprogram dan hampir semua korban bencana kebakaran melakukan hal tersebut dan sibuk dengan urusan masing-masing.

Kebakaran menjadi besar dan meluasadalah karena 3 faktor yaitu
  1. Jarak bangunan terlalu rapat sehingga Bahan yang terbakar mudah merambat
  2. Angin kencang menjadikan kebutuhan Oksigen atau udara untuk reaksi pembakaran sempurna
  3. Cuaca Panas menambah rantai pembentukan api menjadi lebih besar dan sulit dikendalikan.
Faktor lain yang membuat api membesar adalah kurang pedulinya masyarakat untuk mencoba menanggulanginya bersama-sama dengan semaksimal kemampuan dan peralatan yang ada. hal pertama yang dapat kita lakukan adalah menghubungi pemadam kebakaran baik itu dari dinas maupun dari relawan dan jangan sampai lupa untuk memadamkan listrik atau hubungi petugas PLN , kemudian berusaha bahu-membahu melakukan pemadaman. gunakan pompa air alkon, ember atau apapun yang dapat digunakan untuk membasahi titik api. tetapi jika hal tersebut sudah maksimal dilakukan dan api masih terus membesar yang kita lakukan adalah tetap tenang sampai pemadam kebakaran datang.

dan berikut Tips bagaimana caranya kita dapat mengurangi resiko bencana kebakaran dan sekaligus turut menjadi relawan peduli terhadam bencana :


1. Segera Lapor PEMADAM
Pemadam kebakaran bukan dewa atau punya kamera dimana-mana yang langsung tau jika ada kebakaran, informasi kebakaran didapat dari warga itu sendiri,  Karena kebanyakan warga sibuk masing-masing sehingga inisiative untuk menghubungi pemadam tidak menjadi prioritas pertama, kebanyakan warga menganggap tugas tersebut adalah tanggung jawab Pejabat Wilayah seperti Ketua RT. segera lapor atau telepon dinas pemadam kebakaran ke nomer 133 atau kode wilayah + 113 contoh 0541113
Badan Penanggulangan Bencana di satu Kota memiliki beberapa Posko Pemadam yang jumlahnya akan ditambah sesuai kepadatan dan luasan pertumbuhan penduduk. Rata-rata waktu perjalanan Unit Pemadam kebakaran sampai ke TKP antara 7 sampai 10 Menit. jadi selama menunggu pemadam datang persiapkan jalan radius 200 meter dengan memblokir kendaraan dan arus warga yang tidak berkepentingan untuk masuk, karena jika warga sudah menumpuk laju pemadam akan berkurang.

2. Amankan minimal empat jalan akses ke TKP
Lebar Unit Pemadam kebakaran rata-rata 1,5 Meter jadi minimal luas jalan 2.5 meter, dan harus di siapkan jalur untuk manuver satu arah, karena satu tangki air unit pemadam hanya bertahan 10 menit, dan biasanya dalam kejadian bencana  kebakaran minimal tiga unit pemadam.

penanggulangan Kebakaran baik itu yang dilakukan oleh dinas pemerintah maupun oleh relawan, tingkat keberhasilannya terhadap waktu sangat dipengaruhi oleh warga sekitar. seperti susahnya ruang gerak pemadam karena menumpuknya warga yang ingin melihat langsung, bahkan sebagian banyak warga adalah bukan warga sekitar, mereka punya alasan masing-masing untuk merapat lebih dekat.

3. Beri tahu pemadam sumber air
Unit Pemadam yg ada di TKP saat terjadi kebakaran ada dua unit biasanya. yaitu unit tanki dan unit portable (non tanki). unit portable jumlahnya bisa puluhan. Jika sumber air dekat dengan rumah anda maka kemungkinan besar rumah sekitar sumber air dapat d blokir.
Sumber air baku harus cukup untuk pemadam minimal 30 menit dengan rata-rata 1000 liter permenit.
Sumber air baku tidak perlu bersih seperti selokan, kolam ikan maupun sumur, karena mesin pompa pemadam mempunyai saringan dan ada juga mesin pompa yang khusus untuk air berlumpur.

4. Arahkan Warga sekitar untuk membantu.
Kepanikan warga biasanya akan menganggap pekerjaan Pemadam sangat lambat. Masing-masing orang ingin mengarahkan nozzle pemadam. Dan terkadang warga merebut nozzle kemudian memadamkan api yg menyala lebih besar.

Seorang pemadam sudah terlatih dan berpengalaman. mereka sudah paham bagaimana caranya bertarung dengan api. bahan yang sudah terbakar tidak di prioritaskan untuk lebih dulu di padamkan, dalam kondisi api belum dapat d kuasai yang terbakar biarkan terbakar, sasaran pemadam adalah bahan yg belum terbakar. api yang menyala tidak disiram agar apinya padam, tetapi di-dinginkan agar suhu udara rendah dan api padam dengan sendirinya.

5. Beri keamanan pemadam dan semangat.
berikan ruang untuk bebas bergerak dan berikan fasilitas jika perlu jalan yang berbahaya atau tidak kokoh, seperti menyiapkan papan untuk injakan. rasa aman membuat pemadam bertahan lebih lama di posisinya. Salah satu yang membuat pemadam semangat adalah perhatian warga sebagai rasa terima kasih dan pemadam tidak berhentinya bersuara dan berteriak untuk bekomunikasi sesama anggota maka tawarkan air minum yang cukup banyak.

6. Ciptakan penerangan darurat.
pekerja utama pemadam saat di TKP adalah sibuk dengan selang, tongkat dan tangga, maka jika salah satu warga memiliki penerangan seperti genset gunakan untuk memberikan penerangan darurat. tempatkan genset pada posisi teduh dan aman dari air dan runtuhan bangunan.

7. Persilahkan pemadam untuk naik ke atap atau lantai atas rumah anda.
pemadam akan mencari posisi paling strategis untuk menembakkan air. posisi yang paling tepat adalah posisi lebih tinggi, keuntungan dengan posisi tinggi adalah jarak pandang dan halangan lebih kecil jika dibandingkan sejajar dengan bahan yang terbakar dan gesekan udara lebih panjang menyebabkan air lebih dingin. untuk menuju posisi tersebut pemadam menarik selang lebih panjang. untuk pindah dari posisi sangat perlu tenaga dan memakan waktu sehingga pemadam akan memertahankan atau mengamankan posisi dimana dia berada.

Musibah tidak dapat kita tolak tapi dengan berusaha kita dapat mengurangi akibat kerugian yang hilang.
semoga dengan tulisan artikel ini dapat membuat kita bersyukur rejeki yang kita miliki adalah usaha untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik dan agar kita lebih bisa bersyukur kepada Allah SWT. selalu waspada terhadap bencana.






G+

No comments:

Post a Comment