Camat Samarinda Seberang Ansarullah bersama Lurah Mangkupalas dan beberapa stafnya, serta Forum Karang Taruna Samarinda seberang, melakukan pantauan ke tempat-tempat yang disinyalir sebagai tempat geng cilik berkumpul, Selasa (27/9) pagi.
Saat disurvei, ditemukan banyak bekas ngelem, alkohol 70 persen beserta campurannyadi rumah-rumah kosong dan pegunungan di daerah Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang.
Ketua Karang Taruna semangat Pelopor Mangkupalas Rusdiansyah Rays, mengaku sudah sering melakukan penggerebekan bersama polisi di wilayah tersebut, tetapi seharidi kantor polisi dilepaskan lagi. Tidak bisa ditindak, karena terbentur Undang-Undang Perlindungan Anak.“Ditahan lalu di lepas, ya begitu lagi. Jadi, satu-satunya cara terakhir menyelamatkan generasi kita, adalah dibuatkannya Perda Pemberian Efek Jera. Supaya mereka tidak mengulangi lagi, dan bisa berubah,” tegasnya.Sementara itu, menurut penuturan beberapa warga, daerah tersebut memang seringkali dijadikan tempat berkumpul, ngelem, serta minum-minuman gaduk (Oplosan, Red).“Tidak setiap hari, tetapi dalam seminggu, pasti ada 3 sampai 4 kali berkumpul. Waktunya tidak menentu, terkadang sore hari, lebih sering malam," ungkap Novi, warga Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang.Ibu tiga anak ini mengaku, dia dan masyarakat sekitar tidak berani menegur. Karena anak-anak geng tersebut melawan dan memiliki senjata tajam. “Jadi lebih baik diam daripada saat kami sedang beristirahat, tiba-tiba diserang. Anak-anak begitu kan nekad?” jelasnya lagi.Wanita berusia 54 tahun ini mengaku, sering kali melihat anak-anak tersebut bersembunyi dibalik pegunungan yang ada di wilayah tersebut. karena aman dan lepas dari pantauan polisi.“Apalagi kalau ada razia. Mereka pada lari ke gunung. Polisi kan tidak pernah memeriksa sampai ke sana? Jadi sambil ngelem, mereka memantau kegiatan razia,” ungkapnya sambil menggeleng heran.Sedangkan Camat Samarinda Seberang, Ansarullah, sangat terkejut dengan hasil penelusuran tersebut. Dia tidak pernah menyangka, hasil razia beberapa waktu belakangan ini belum beri efek jera.“Betul-betul kelewatan, ternyatamereka sangat pandai mengelabui pemerintah dan aparat keamanan. Saya akan mencari tahu tempat-tempat yang masih menjual lem dan alkohol tersebut,” kata Ansarullah dengan geram.Temuan itu makin mengukuhkan niatnya membasmi penyebaran “virus” geng cilik tersebut. Dia akan segera menyampaikan usulan pembuatan Perda tersebut. Sembari menunggu keputusan wali kota, dia mengaku, mendukung penuh pelatihan yang tengah dicanangkan KPAI Samarinda.“Kami hanya terkendala dibiaya konsumsi anak-anak itu. Saya berjanji, Muspika Samarinda Seberang akan bertanggung jawab untuk konsumsinya. Saya akan datangi semua perusahaan swasta yang Saya kenal. Kita harus bergerak,” tegasnya.
No comments:
Post a Comment